Memberikan kebijakan yang positif, KKP berkomitmen untuk mengembangkan jenjang pendidikan anak

Memberikan-kebijakan-yang-positif-KKP-berkomitmen-untuk-mengembangkan-jenjang-pendidikan-anak

Kepala Badan Penelitian dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) Sjarief Widjaja mengatakan, pihaknya berusaha menawarkan kebijakan afirmatif kepada anak-anak agar mereka bisa belajar dengan persentase perbankan 55-70 persen.

“Kami ingin memutus rantai kemiskinan, rantai keterbelakangan, dengan menarik mereka keluar dari kehidupan

yang terpinggirkan dengan mempromosikan pendidikan tinggi. Itulah semangat Ki Hajar Dewantara,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26 Mei 2021).

Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus menciptakan inklusi bahwa pendidikan ada untuk semua orang.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada webinar “Pelatihan vokasi di bidang perikanan: refleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang penelitian dan politik hari ini”, Selasa (25 Mei 2021).

Baca juga: Jika Tidak Ada Pandemi, Pemerintah Akan Berikan Pelatihan Kejuruan Untuk 2 Juta Tenaga Kerja

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Deputi Bidang Sosial dan Humaniora Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) bersama dengan Tim Riset Prioritas Nasional (PRN) Pembangunan Sosial Ekonomi Inklusif dan Pembangunan Maritim di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI.

Dalam kesempatan ini, jelas Sjarief, tugas KKP adalah mentransformasikan perekonomian di sektor KP dengan dukungan penuh dari sumber daya manusia (SDM).

Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran

“Namun, SDM tersebut harus memiliki kapasitas dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap,” ujarnya.

Sumber daya manusia yang unggul merupakan salah satu dari lima agenda utama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024.

Baca juga: Kerjasama Internasional IDeA Indonesia dan Nusantara Ciptakan SDM Unggul

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu faktor kunci

dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Lagi pula, pelatihan kejuruan dipandang cocok untuk meningkatkan jumlah orang terpelajar. Hal ini dimaksudkan untuk menutupi permintaan pasar tenaga kerja di berbagai sektor ekonomi.

“Sektor perikanan merupakan sektor yang memiliki kebutuhan besar untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja,” kata Sjarief.

Terbukti, jumlah stok ikan nasional terus meningkat setiap tahun sejak 2015. Mulai dari 7,3 juta ton menjadi 12,5 juta ton pada 2017.

Baca juga: Menteri Susi Sebut Penenggelaman Kapal Asing Tingkatkan Stok Ikan 100 Persen

“Potensi ini tentunya harus didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang mampu menangani potensi besar ini,” kata Sjarief.
Pola pembelajarannya mengikuti sistem training factory

Dalam kesempatan itu, Sjarief menjelaskan, KKP saat ini telah mengembangkan pola pembelajaran dengan menggunakan sistem training factory atau praktek kerja langsung.

“Jadi belajar tidak hanya praktik di laboratorium. Pola pembelajaran ini dilakukan dengan berpedoman pada empat pilar pendidikan,” imbuhnya.

Keempat pilar tersebut adalah pengembangan karakter dan kepribadian unggul, pengembangan keterampilan dasar, pengembangan keterampilan spesialis, dan adaptasi terhadap lingkungan.

LIHAT JUGA :

pcpm35rekrutmenbi.id
indi4.id
connectindonesia.id

Rate this post