Kecintaan generasi muda terhadap budaya Indonesia dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah keunikan budaya daerah yang kaya akan nilai seni.
Hal ini terlihat dari berbagai karya yang muncul dalam kegiatan menggambar yang baru-baru ini digagas oleh produsen alat tulis Faber-Castell.
Dengan moto “Budaya Indonesia”, 1.216 peserta dari 10 kota besar Indonesia ambil bagian dalam acara Faber-Castell
yang berlangsung dari 1 Agustus hingga 15 September.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kampanye global Faber-Castell di sejumlah negara Asia Pasifik untuk mendorong seni menjadi bagian dari kehidupan manusia,” kata Vincentia Novianty, International Indonesia Product Manager Faber-Castell, dalam rilis resmi ( 8/10/2021).
Baca juga: Kecintaan Adina Bachtiar terhadap lingkungan tumbuh melalui kaca patri
Mengenai kompetisi yang memiliki tagar #Color4life, Vincentia menyatakan bahwa setelah mengumpulkan 30 karya
terpilih, seleksi kemudian dilakukan kembali untuk menyisihkan 20 karya di lapisan akhir.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Di babak grand final, terpilih 2 pemenang tingkat nasional dari Tuban-Jawa Timur atas nama Sagita Effendi atas karyanya dengan judul “Bumi Ronggolawe” dan M.Rusyid Afandi dari Madura-Jawa Timur dengan karyanya “Kreasi Kostum Madura” .
“Dua gambar pemenang memiliki nilai seni yang mewakili kearifan dan keindahan budaya lokal
dari daerah peserta, dan keduanya berhak mendapatkan hadiah berupa dana pendidikan dan produk bernilai jutaan rupiah,” kata Vincent.
Pengumuman juara nasional berlangsung pada 25 September dengan konsep talk show bertema seni, yang menghadirkan aktivis sosial dan pendidikan Jovial Da Lopez.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud Ristek Suhartono Arham dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan yang dilakukan Faber-Castell karena merupakan bagian dari perwujudan pembentukan karakter sesuai Permendagri. Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 20/2018.
“Di mana pembentukan karakter tidak hanya dapat dibentuk dari lingkungan sekolah, tetapi juga dari lingkungan ekstrakurikuler, seperti kegiatan Faber-Castell,” kata Suhartono.
Direktur Pembinaan SMA tersebut menjelaskan bahwa seni juga merupakan salah satu cara untuk membentuk pembentukan karakter, karena seni merupakan perwujudan dari cipta, rasa, karya dan semangat berkreativitas dari nilai-nilai kemanusiaan.
“Kesenian juga merupakan jembatan yang menghubungkan keragaman suku, ras dan agama, budaya dan bahasa,” kata Suhartono Arham. Ia berharap kegiatan Faber-Castell ini dapat menjadi bagian dari pelestarian budaya.
Baca juga: Fakultas Seni Rupa IKJ Gelar Diskusi Nasional Seni Rupa di Pusaran Kota
Aktivis sosial dan pendidikan Jovial da Lopez percaya bahwa seni menggambar harus memiliki tujuan, sama seperti seni peran, dimana melalui seni kita dapat menggambarkan dan mengungkapkan pesan dan semangat positif untuk Indonesia.
“Faber-Castell menawarkan kepada teman-teman yang menunjukkan kecintaan mereka pada Indonesia sebuah platform untuk seni.
LIHAT JUGA :
https://nac.co.id/
https://futsalin.id/
https://evitdermaclinic.id/
https://kabarsultengbangkit.id/
https://journal-litbang-rekarta.co.id/
https://jadwalxxi.id/
https://www.greenlifestyle.or.id/
https://www.kopertis2.or.id/
https://rsddrsoebandi.id/
https://www.ktb-mitsubishimotors.co.id/
https://www.topijelajah.com/
https://mesinmilenial.com/